SEANGELAELDARIBALAPKEBALAP.com (Fuji Speedway 10/9/23), pebalap kawakan Indonesia ini berada di podium 3 dan pada Danau Toba Rally (22-24/9/23) bertengger di puncak alias pada P1. Kendati kedua lomba itu jenisnya berbeda, namun Sean Gelael dengan menawan menaklukkan medan laga dan menjinakkan kendaraannya.
Dalam kejuaraan FIA WEC di Fuji Speedway di Shizouka, Jepang, Sean mengendarai Oreca 07 yang dirancang khusus untuk laga ketahanan.
Oreca 07 dibekali mesin berasal dari Gibson dengan kapasitas 4.200 cc, V8 Naturally Aspirated yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 603 Hp.
Pada kejuaraan Piala Asia APRC Danau Toba Rally , — jenis lomba speed rally– Sean mengeluarkan “senjata” barunya Hyundai i20 N Rally2.
Mobil ini merupakan lanjutan dari terobosan Hyundai Motorsport dalam membangun mobil reli setelah sebelumnya muncul mengejutkan lewat tipe i20 R5, yang mampu unjuk kepiawaian di kejuaraan dunia.
Dalam tenggang waktu hanya 12 hari, pebalap profesional Sean menggenjot dua jenis mobil berbeda spek dan peruntukannya dan mengagumkan berhasil tampil di P3 dan P1.
Di kejuaraan ketahanan FIA WEC Fuji 6 Jam, Sean bersama Robin Frinjs dan Ferdinand Habsburg yang melaju dari grid ketujuh, naik podium pertama Team WRT 31 di musim 2023, setelah pada lima balapan sebelumnya selalu gagal walau kemenangan sudah dalam genggaman.
Di Portugal dan Le Mans, podium di depan mata tiba-tiba kandas. Di Spa-Francorchamps dan Monza, kemenangan sudah dipegang satu tangan lantas kemudian lenyap. Entah kemana Dewi Fortuna pergi, seolah tak mau mendekat ke kru WRT 31 pada 2023. Tapi di Fuji mereka naik P3.
“Kembali lagi ke podium. Melihat perjalanan di musim ini, saya sangat menerima dan mensyukuri hasil ini. Terima kasih untuk doa dan dukungan dari semua pihak,” kata Sean mengucapkan rasa syukurnya, ketika berada di P3 pada laga di Fuji 6 Jam itu.
Dari kaki Gunung Fuji, Sean tampil di Kaldera Toba, dengan memacu “senjata” barunya Hyundai I-20 N Rally2.
Senjata baru itu meredam laju semua lawannya. Memasuki penghujung tahun 2023 Dewi Fortuna mulai menampakkan wujudnya.
Di tempat itu, Sean pernah tampil sebagai pereli terbaik pada putaran pertama Danau Toba Rally 2021 (11/12/2021). Pada putaran kedua ia berada di urutan kedua dan dinobatkan sebagai juara nasional 2021.
Bagi Sean Gelael, perlombaan di kawasan wisata Danau Toba mendapatkan tempat tersendiri di hatinya, karena merupakan catatan bersejarah dalam karir balapnya.
Di tempat itu, Danau Toba (24/11-2019), Sean sudah muncul dan mampu menembus SS kondang Aek Nauli-Gorbus (lintasan WRC 1996-7) dan menyelesaikannya di urutan kelima, bersama co-driver Tony Sircombe.
Di kawasan Parapat itu pula ia menerima penghargaan dari MURI sebagai navigator termuda dan piagamnya diserahkan menjelang kejuaraan reli pada 22 Juni 2007 – ketika Sean berusia 10 tahun 44 hari.
Sean Gelael, pebalap profesional itu, tampil lagi di Danau Toba Rally 2023 pada 22-24 September, dan masyarakat menyaksikan kelabat senjata barunya itu sampai akhirnya ia dinobatkan sebagai juara.
Mengincar sukses di Sakhir
Nah, pada akhir putaran FIA WEC 2023, Sean muncul lagi di Bahrain, pada 2-4 November 2023. Ia membalap di atas Oreca 07 Gibson.
Pada tahun 2022, Sean Gelael juara di seri 8 Hours of Bahrain yang dihelat di Bahrain International Circuit, Sakhir, Bahrain, pada 12/11.
Sean cs mengawali balapan dari P8 dan pebalap Indonesia itu turun di stint pertama, berhasil merangsek ke P5 sebelum digantikan oleh Rene Rast.
Di tangan Rast, WRT 31 melesat ke P1. Sean mengambil alih kemudi dan mempertahankan posisi, lalu Robin Frinjs menggantikannya setelah beberapa lap sampai akhirnya mereka menjuarai kategori LMP2 dengan jarak 49.264 detik dari United Autosport 23 di P2.
“Saya bahagia karena tiga hal, menang di Bahrain, menang tiga kali secara total, dan khusus pribadi kembali jadi runner-up kelas LMP2,” tutur Sean ketika itu. Sepanjang musim 2022, Team WRT 31 tampil konsisten dengan menjuarai tiga balapan dari enam seri dan pada seri pertama, 1000 Miles of Sebring, mereka finis di P2.
WRT 31 mengakhiri musim 2022 sebagai runner-up dengan koleksi 116 poin, sedangkan Jota 38 sebagai juara umum dengan catatan 137 poin.
Pada musim laga 2023 yang menyisakan satu putaran lagi, Sean dan kawannya dihinggapi Dewi Fortuna hanya di Fuji. Apakah sang Dewi akan mampir di Bahrain seperti tahun lalu?
Waktu lah yang akan menentukan, namun sebagai seorang atlet yang memiliki jiwa ksatria, sisa satu lomba lagi di Bahrain (2/4/23), tentu tak dapat dipandang sebelah mata.
Sebagai pebalap profesional, Sean tentu tak menganggap laga di Sakhir itu sebagai “fun race”, karena balapan itu merupakan salah satu putaran kejuaraan internasional FIA dan semua pebalap pasti menyerang unjuk kemampuan, demi menorehkan hasil terbaik.
Ayo Sean, Merah Putih berharap padamu! (arl)