Kejuaraan FIA WEC 2023 sudah berakhir setelah usai lomba ketahanan delapan jam di Bahrain dan dua mobil WRT berada di urutan pertama dan kedua dan salah satunya diikuti pebalap kondang Indonesia, Sean Gelael.
Sean bersama dua rekannya, Robin Frinjs (Belanda) dan Ferdinand Habsburg (Austria) berada di mobil WRT 31 dan tampil sebagai runner-up sedangkan mobil segarasi WRT 41 mengakhiri laga di depan mereka untuk naik ke podium pertama.
Dewi Fortuna sepanjang 2023 terasa jauh dari WRT 31, karena mereka hanya naik podium pertama saat berlaga di Fuji Speedway, sedangkan pada laga lainnya nyaris menang tapi gagal jelang akhir lomba.
Di Bahrain pun, sebenarnya kemenangan WRT 31 sudah di depan mata, namun terjadi masalah kecil berakibat besar ketika menjelang akhir lomba mereka masuk pit-stop dan entah kenapa susah mencabut ban depan kiri, sehingga waktu mereka terbuang.
Akhirnya WRT 31 bertengger di tangga kedua, tetap naik podium dan menutup laga 2023 dengan keceriaan, namun berbeda dengan Bahrain 2022 saat mereka berada di urutan pertama.
Ayu kita simak penggalan teras berita saat mereka menang pada 12-11-November tahun lalu:
Pertunjukan kelas satu diperlihatkan trio pebalap WRT #31, Sean Gelael, Rene Rast, dan Robin Frinjs, ketika pada putaran pamungkas FIA World Endurance Championship, 8 Hours of Bahrain, mereka menang secara fantastis walau melakukan gerak awal (start) dari posisi 8.
Kemudian penggalan teras berita (lead) saat mereka hampir tampil sebagai juara atau berapa di P2 di tempat sirkuit sama pada 4 November 2023.
Team WRT benar-benar mewujudkan pesta, tapi sayangnya bagi Sean dan WRT 31, kemenangan yang sudah di depan mata lagi-lagi hilang gara-gara masalah menjelang finis lomba 8 Hours of Bahrain pada Sabtu (4/11).
Dalam kemenangan 2022, Sean Gelael memberi komentar:
Saya bahagia karena tiga hal, menang di Bahrain, menang tiga kali secara total, dan khusus pribadi kembali jadi runner-up kelas LMP2. Tim sepanjang tahun bekerja dengan baik dan saya sangat berterima kasih untuk itu.
Ketika menempati urutan kedua pada musim lomba 2023, Sean memberi komentar (dikutip dari medsos tim WRT):
“It’s a great result for the team, another champion title, and it’s great to be part of it. I know that for our car things didn’t go as as planned, but we’ll keep fighting and focusing, and results will come. Keep faith, keep working hard and keep looking forward!” (Ini merupakan hasil hebat bagi tim, sebagai gelar juara lainnya, dan bangga merupakan bagian dari kemenangan itu. Mobil kami kurang prima tidak sebaik yang direncanakan. Tapi kami tetap percaya, tetap bekerja keras dan tetap berusaha untuk tetap berada di depan).
Pada perlombaan terakhir di Bahrain itu, urutan pertama ditempati WRT 41 yang dikemudikan Andrade-Delétraz dan Kubica (Oreca 07 Gibson) yang menyudahi balapan setelah membalap delapan jam dengan total putaran 238 laps, yerpaut amat dekat dengan urutan kedua (Frijns-Gelael-Habsburg (Oreca 07 Gibson) dengan beda waktu hanya 9, 190 detik. Sedangkan di urutan ketiga trio Heinemeir-Rasmussen-Fittipaldi (Oreca 07 Gibson) dengan beda watu 41.235 detik,
Pada 2022 WRT 31 tampil mencengangkan, dengan empat podium dari enam race , di antaranya tiga kali juara. Ketika itu, hanya karena DNF di Le Mans yang memiliki double poin lah yang menyebabkan Sean DKK gagal mendapatkan gelar juara dunia.
Tim ini pada putaran pertama di Sebring, AS, berada pada posisi kedua (P2), pada putaran kedua di Spa-Francorchamps, Belgia, pada P1 alias juara.
Kemudian, pada putaran 3 di Le Mans, Prancis (DNF), pada putaran 4 di Monza, Italia, pada P12, putaran 5 di Fuji, Jepang, pada P1 (juara) dan putaran terakhir yang keenam di 6 Bahrain pada urutan P1 (juara). Klasemen akhir laga 2022 ini berakhir dengan kedudukan JOTA #38 di tangga teratas dengan tabungan 137 poin, disusul WRT #31 116 poin, United Autosports USA #23 – 113 poin dan Realteam by WRT #41 – 96 poin .
Pada kompetisi 2021, Sean Gelael yang ketika itu bernaung dalam tim JOTA, tampil sebagai runner-up pada lomba LMP2, merupakan pencapaian terbaik pebalap Indonesia sekaligus sebagai pebalap Merah Putih pertama turun di ajang itu.
Pada putaran awal 2021 di Spa Franchorchamps, Belgia, Sean berada di posisi ketiga, pada putaran kedua di Portimao, Portugal, naik podium kedua dan di putaran ketiga di Monza berada di urutan kelima, disusul laga ketat Le Mans Prancis di urutan kedua.
Namun pada seri pamungkas 8 Hours of Bahrain pada 6 November 2021 yang diharapkan menjadi saksi lahirnya juara LMP2 dari Indonesia, masih terkendala, karena Sean dan JOTA #28 berada di urutan ketiga pada akhir lomba. Mereka berselisih hanya lima poin dari pimpinan klasemen, WRT #31.
“Secara keseluruan, tim WRT amat hebat. Bisa naik podium dan memenangi empat laga, luar biasa,” kata Vincent Vosse, Principal Team WRT.
Kompetisi FIA WEC 2023 kini sudah sudah usai.
seperti halnya kelas LMGTE Am, kelas LMP2 tidak akan pernah hadir lagi di kejuaraan WEC, kelas yang penuh dengan persaingan, pertarunga serta karir dan amat popular di antara sesama pebalap, tim dan para penggemar dan pendukung.
Kejuaraan Bapco Energies 8 Hours of Bahrain itu merupakan permainaan terakhir kategori LMP2 di WEC dimana Sean dan tim WRT berada di podium kedua.
Bagi Sean Gelael, catatan sejarah balapnya semakin panjang.
Di penghujung 2023 ini, Sean Gelael yang baru berlaga di kejuaraan FIA WEC Fuji, Jepang (10/9), kemudian tampil lagi di Reli Danau Toba di Sumatera Utara (24/9) dan menang. Kemudian berlomba di Sirkuit Bahrain (2-4/23), kemudian merencanakan tampil di kejuaraan Reli APRC Danau Toba pada 24-26 November 2023.
Nah, dimana Sean Gelael membalap pada musim 2024? Kita tunggu infonya! (arl)